Mengapa manusia perlu hidup bermasyarakat?
Manusia, bila dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya seperti hewan, dia takkan mampu hidup sendiri. Seekor anak ayam, walaupun tanpa induk, mampu mencari makan sendiri, demikian pula hewan - hewan yang lain. Namun manusia, tanpa manusia yang lainnya,pasti akan mati karena manusia tidak dikaruniai alat - alat fisik yang cukup untuk dapat hidup sendiri. Seperti Harimau misalnya, diberi kuku dan gigi yang kuat untuk mencari makan sendiri. Tapi manusia dikaruniai pikiran yang dapat dimanfaatkan untuk mencari alat - alat materiil yang diperlukan untuk kehidupan.
Naluri manusia untuk hidup dengan orang lain disebut gregariousness dan karena itu manusia juga disebut social animal (hewan sosial), yaitu hewan yang senantiasa mempunyai naluri untuk hidup bersama. Sejak lahir, manusia sudah memiliki dua hasrat atau keinginan pokok yaitu, keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam disekelilingnya.
Pengertian kelompok sosial
Kelompok Sosial atau Social Group adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan
manusia yang hidup bersama, oleh karena adanya hubungan antara mereka. Hubungan
tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi dan
juga suatu kesadaran untuk saling menolong.
Syarat-syarat Kelompok sosial :
a. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
b. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
c. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota- anggota kelompok itu,sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain.
d. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
e. Bersistem dan berproses
Tipe-tipe Kelompok Sosial
Tipe-tipe Kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau dasar
pelbagai kriteria atau ukuran :
1) Besar kecilnya jumlah anggota
2) Derajat interaksi sosial
3) Kepentingan dan wilayah
4) Berlangsungnya suatu kepentingan
5) Derajat Organisasi
6) Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.
Kelompok-kelompok Sosial yang teratur
a. In-Group
Kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya.
b. Out-Group
Kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya.
- Dalam proses sosialisasi, orang mendapatkan pengetahuan antara ‘’kami’-nya dan ’mereka’-nya. ‘kami’ sebagai in-group, dan ‘mereka’ sebagai out group.
Contoh : ‘kami’ mahasiswa komunikasi dan ‘mereka’ mahasiswa teknik.
Sikap in-group umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota – anggota kelompok, sedangkan sikap out-group selalu ditandai dengan sikap antipati dan antagonisme.
c. Kelompok Primer (Primary Group) atau Face to Face Group.
Merupakan kelompok sosial yang peling sederhana, di mana anggota-anggotanya
saling mengenal dan ada kerja sama yang erat dan bersifat pribadi.
Syarat – syarat Kelompok Primer :
- adanya kedekatan fisik antar anggota
- kelompok kecil / terdiri dari anggota yang sedikit
- adanya kelanggengan hubungan antar anggota kelompok yang bersangkutan
d. Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang, hubungannya tidak
perlu didasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng.
· Contoh : Sebuah bangsa dianggap sebagai kelompok sekunder karena antara anggota – anggotanya kurang ada hubungan akrab, akan tetapi, kita dapat menjumpai hubungan yang akrab (kel.primer) dalam sebuah Rukun Tetangga, yang merupakan unsur dari bangsa tersebut.
e. Paguyuban (Gemeinschaft)
Bentuk kehidupan bersama, di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin
yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa
cinta dan rasa persatuan batin yang memang telah dikodratkan.
Ciri pokok paguyuban :
- intimate : hubungan menyeluruh yang mesra
- private : hubungan bersifat pribadi. Yaitu khusus untuk beberapa orang saja
- exclusive : hubungan tersebut hanyalah untuk ‘kita’ saja dan tidak untuk orang lain diluar ‘kita’.
Tipe - tipe Paguyuban :
a. Paguyuban karena ikatan darah : merupakan ikatan yang didasarkan pada ikatan darah/keturunan. Contoh : keluarga, kekerabatan, kelompok.
b. Paguyuban karena tempat : terdiri dari orang – orang yang berdekatan tempat tinggal, sehingga dapat saling tolong menolong. Contoh : RT, RW, Arisan.
c. Paguyuban karena jiwa pikiran : terdiri dari orang – orang yang walaupun tak punya hubungan darah ataupun berjauhan tempat tinggal, akan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama.
f. Patembayan (Gesselschaft)
Ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek. Ia bersifat
sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Patembayan biasanya terdapat dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik, misal : ikatan antar pedagang, organisasi dalam suatu pabrik/industri.
g. Formal Group
Kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota anggotanya,untuk mengatur hubungan antara sesamanya.
h. Informal Group
Kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu. Kelompok kelompok
tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang
berulangkali, yang menjadi dasar bertemunya kepentingan-kepentingan dan
pengalaman-pengalaman yang sama.
i.Membership Group
Suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
j. Reference Group
Kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota
kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
Misal : seseorang yang ingin sekali menjadi mahasiswa tapi gagal, akhirnya berperilaku seperti mahasiswa.
Tipe umum reference group :
1. Tipe normatif : menentukan dasar – dasar kepribadian seseorang.
2. Tipe perbandingan : merupakan pegangan bagi individu dalam menilai kepribadiannya.
k. Kelompok Okupasional
Kelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Okupasional diambil dari kata okupasi yang berarti menempati tempat atau objek kosong yang tidak mempunyai penguasa, dalam hal ini dicontohkan kelompok tersebut adalah orang-orang yang dapat memonopoli suatu teknologi tertentu yang mempunyai patokan dan aturan tertentu seperti halnya etika profesi.
L. Kelompok Volunter
Kelompok volunter mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat. Dengan demikian, kelompok volunter akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individu, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.
Terjadinya kelompok volunter karena beberapa hal :
a. kebutuhan sandang dan pangan
b. kebutuhan keselamatan jiwa dan raga
c. kebutuhan akan harga diri
d. kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri
e. kebutuhan akan kasih sayang.
a. kebutuhan sandang dan pangan
b. kebutuhan keselamatan jiwa dan raga
c. kebutuhan akan harga diri
d. kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri
e. kebutuhan akan kasih sayang.